![]() |
Makanan Papeda |
Papeda adalah makanan khas dari Papua, Maluku, dan sejumlah daerah di Sulawesi. Bisa dibilang, papeda merupakan makanan daerah yang unik karena bertekstur seperti lem atau gel berwarna putih bening.
Papeda yang berbahan dasar sagu memiliki rasa yang tawar di lidah. Agar lebih nikmat, kamu bisa mengkonsumsi papeda dengan ikan tongkol kuah kuning.
Selain itu, papeda juga sering diolah menjadi papeda gulung atau sering disebut juga cilung (aci digulung). Makanan yang satu ini cukup digemari oleh sejumlah masyarakat karena rasanya yang pedas, asin, dan gurih.
Lantas, bagaimana cara membuat papeda? Simak penjelasannya secara lengkap beserta sejarah dan ciri khas papeda dalam artikel ini.
Cara Membuat Papeda:
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahan utama pembuatan papeda adalah sagu. Meski terlihat mudah, namun cara membuat papeda harus teliti dan sabar.
- Siapkan belanga, yakni perkakas seperti panci yang digunakan untuk memasak sejak zaman dahulu.
- Tuangkan air secukupnya ke dalam belanga, kemudian rebus sampai air mendidih.
- Tuangkan saripati sagu ke dalam belanga, lalu aduk secara perlahan.
- Masukkan garam secukupnya, lalu aduk lagi papeda.
- Aduk papeda sampai benar-benar mengental dan berubah warna, dari yang awalnya berwarna putih menjadi bening keabu-abuan.
- Jika sudah menjadi papeda, kini kamu bisa menyantapnya selagi hangat.
Perlu diingat, dalam proses pengadukan papeda hingga berubah warna harus dilakukan secara searah. Hal ini agar sagu menjadi kental sempurna yang sekilas nampak seperti lem.
Sejarah dan Kepercayaan Papeda:
Papeda merupakan makanan khas yang dikenal luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani, Arso, serta Manokwari. Makanan ini kerap muncul pada saat acara penting yang berlangsung di wilayah-wilayah tersebut.
Bagi masyarakat adat Papua, sagu sangat dihormati karena masyarakat setempat percaya mengenai mitologi sagu yang terkait dengan kisah penjelmaan manusia. Jadi, sagu lebih dari sekadar makanan lezat.
Oleh warga Raja Ampat, sagu juga dianggap sebagai sesuatu yang istimewa. Maka dari itu, saat memanen sagu masyarakat setempat menggelar upacara khusus sebagai rasa syukur dan penghormatan akan hasil panen (sagu) yang melimpah.
Papeda juga sering diolah menjadi bubur dan dihidangkan saat upacara adat Papua, yakni Watani Kame. Upacara tersebut dilakukan sebagai tanda berakhirnya siklus kematian seseorang. Setelah upacara selesai, bubur papeda dibagikan kepada masyarakat yang membantu jalannya upacara.
Sementara di Pulau Seram, Maluku, masyarakat suku Nuaulu menjadikan papeda sebagai makanan yang sakral dalam ritual perayaan masa pubertas seorang perempuan. Menurut kepercayaan suku Nuaulu dan Huaulu, wanita yang sedang menstruasi dilarang memasak papeda, karena menurut mereka proses merebus sagu menjadi papeda dianggap tabu.
Ciri Khas Papeda:
Papeda adalah makanan khas wilayah timur Indonesia yang unik. Ciri khas makanan yang satu ini terletak dari tekstur dan warnanya yang menyerupai lem, yakni kenyal, berwarna putih, dan lengket.
Bagi masyarakat Papua, Maluku, dan sejumlah daerah di Sulawesi, papeda sudah dianggap sebagai pengganti nasi. Maka dari itu, warga setempat mengkonsumsi papeda dengan makanan pendamping lainnya seperti ikan kuah kuning dan tumis sayur kangkung.
Ciri khas lain dari makanan yang satu ini adalah namanya, sebab papeda memiliki arti tersendiri yakni "Papua Penuh Damai". Arti ini merujuk pada semua keberagaman budaya dapat menjadi satu di Papua, sehingga tidak ada lagi konflik antar suku adat. Bisa dibilang, papeda menjadi simbol makna pemersatu masyarakat Papua.
Cara menyantap papeda juga unik, lho. Kamu harus menyiapkan sepasang sumpit atau dua garpu khusus, setelah itu ambil papeda dengan cara menggulung-gulung hingga papeda melingkari sumpit atau garpu, lalu diletakkan di piring dan siram dengan kuah kuning. Beda dengan nasi yang harus dikunyah, kalau papeda dapat langsung diseruput dan ditelan.
Nah, itu dia pembahasan mengenai cara membuat papeda beserta sejarah singkat dan ciri khasnya.
Sumber: Detik.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar