Jakarta-, Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan ini disampaikan melalui pernyataan resmi yang menyoroti alasan utama Gus Miftah untuk lebih fokus pada dakwah dan pengembangan lembaga pendidikan yang selama ini menjadi perhatiannya.
Dalam keterangannya, Gus Miftah menyebut bahwa pengunduran diri ini didasarkan pada pertimbangan pribadi dan tanggung jawab moralnya kepada umat. “Tugas sebagai Utusan Khusus Presiden merupakan amanah besar yang saya syukuri. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai hal, saya merasa perlu kembali ke akar perjuangan saya di bidang dakwah dan pendidikan,” ujar Gus Miftah.
Dedikasi Gus Miftah dalam Kerukunan Beragama
Selama menjabat sebagai UKP, Gus Miftah dikenal aktif mempromosikan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Ia kerap terlibat dalam berbagai dialog lintas agama, mengunjungi komunitas keagamaan, dan memfasilitasi penyelesaian konflik berbasis keyakinan. Kiprah ini sejalan dengan rekam jejaknya sebagai tokoh agama yang inklusif dan sering menjangkau kelompok marginal.
Meski mengundurkan diri, Gus Miftah menegaskan bahwa semangat untuk menjaga persatuan dan toleransi tetap menjadi bagian dari misinya. “Kerukunan adalah fondasi bangsa ini. Saya akan terus mendukung upaya menjaga keberagaman, meski dari jalur yang berbeda,” tambahnya.
Fokus pada Pendidikan dan Dakwah
Salah satu alasan utama pengunduran diri ini adalah keinginan Gus Miftah untuk lebih banyak waktu mendampingi pesantren dan lembaga pendidikan yang ia dirikan. Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, menjadi salah satu pusat dakwahnya yang kini berkembang pesat. Gus Miftah juga dikenal aktif memberikan bimbingan spiritual kepada berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum, artis, hingga komunitas yang kurang terjangkau oleh dakwah konvensional.
“Saya ingin memastikan pendidikan keagamaan yang inklusif dan membumi tetap terjaga. Inilah alasan utama saya memilih untuk lebih fokus ke akar perjuangan saya,” ungkapnya.
Respon Pemerintah
Pengunduran diri Gus Miftah mendapat tanggapan dari Istana Negara. Juru Bicara Presiden menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Gus Miftah selama menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden. “Kami menghormati keputusan beliau dan berterima kasih atas kerja kerasnya selama ini. Gus Miftah telah memberikan sumbangsih besar dalam memperkuat kerukunan beragama di Indonesia,” ujar perwakilan Istana.
Langkah ke Depan
Dengan pengunduran dirinya ini, Gus Miftah diharapkan tetap menjadi tokoh penting dalam menjaga harmoni sosial dan menyuarakan nilai-nilai toleransi. Keputusannya ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kontribusi setiap individu dalam membangun bangsa, baik dari dalam pemerintahan maupun melalui jalur independen.
Pengunduran diri Gus Miftah menandai babak baru dalam perjalanannya sebagai ulama dan tokoh masyarakat. Meski tak lagi memegang jabatan resmi, kiprah dan pengaruhnya diyakini akan terus membawa dampak positif bagi bangsa.
Tidak ada komentar
Posting Komentar