VIRAL!!!! Telan Anggaran RP 15,6 Milyar Ternyata patung Penyu Sukabumi Terbuat Dari Bahan Kardus

 

foto Ilustrasi


JAWA BARAT- Lamaksee.com -, Lagi dan lagi temuan dimedia sosial kembali dihebohkan dengan berita fakta tidak terduga dari patung penyu yang ada di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi jawa barat.

Proyek Alun-alun Gadobangkong yang berlokasi di Jalan Kidang Kencana, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Sukabumi diketahui menelan anggaran sebesar RP 15,6 Miliar.

Proyek tersebut di biayai oleh APBD Jawa Barat pada tahun 2023 lalu. Tujuan dari diadakannya proyek ini adalah untuk mempercantik kawasan objek wisata Palabuhanratu.

Angka yang tidak bisa dibilang kecil tersebut serta patung penyu yang dalamnya ternyata berisikan kardus saja seketika menuai banyak komentar kritik dari warganet.

Dalam video yang diambil oleh salah seorang warga sekitar, memperlihatkan bagaimana bagian luar patung penyu yang rusak dan menunjukkan bagian dalamnya tersebut.

Di bagian dalam patung, terpampang dengan begitu sangat jelas kerangka patung yang terbuat dari bahan kayu dan bambu serta lapisan luar kerangka patung menggunakan kardus.

Tidak hanya patung penyu saja, kerusakan juga terjadi di beberapa bagian seperti trotoar yang berampingan dengan tangga dan tembok penahan ombak juga terlihat mengalami kerusakan juga.

Para seluruh warganet yang geram pun memberikan komentar kritik yang cukup keras dan pedas terkait proyek pembangunan pemerintah yang dinilai begitu tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.

Selain patung penyu, Proyek yang diketahui digarap pada tahun 2023 juga membuat netizen sangat menyoroti jarak waktu setelah selesai dibangunnya dengan kondisi jarak kerusakan dinilai cukup dekat.

Dikutip dari media lokal Sukabumi, Imran Firdaus, selaku pihak kontraktor yang sebelumnya turut melaksanakan pengerjaan proyek tersebut angkat biacara atas video viral yang beredear di media sosial.

Imran mengatakan bahwa sejauh ini, pihak kntraktor telah memenuhi kewajiban sesuai dengan aturan yang tertera dalam pengadaan barang dan jasa maupun secara aturan pelaksanaannya.

Imran juga menambahkan bahwa pemeliharaan terhadap alun-alun juga telah dilakukan. Seperti pengecekan pada area kantin, perbaikan pada batu sikat, andesit, dan kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh banjir  juga telah diperbaiki.

Menurut Imran, yang menyebabkan rusaknya beberapa bagian di alun-alun disebabkan oleh air laut yang naik ke tangga dan area parker segmen satu karena Banjir.

Air laut yang naik tersebut juga turut merusak patung penyu yang ada di alun-alun, sehingga menampilkan video yang saat ini tengah beredar di media sosial.

Imran juga menyampaikan bahwa penggunaan kardus pada patung penyu tersebt memang hanya digunakan sebagai media yang membantu untuk mencetak penyu yang kemudian ditimbun kembali menggunakan resin dan fiberglass.

Dia juga menekankan bahwa penggunaan fiberglass dan resin tersebut memang sudah sesuai dengan apa yang tertera dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Jadi si penyu itu memang bukan terbuat dari coran atau batu, jadi itu terbuat dari resin, dan fiberglass, kenapa ada kardus di dalam, nah itu sebagai media karena kalau tidak ada kardus si resin gak bisa nempel,” Ujar Imran.

“Terus masyarakat juga harus tahu, kita mengerjakan sesuatu diawasi dan berdasarkan dengan aturan aturan dalam pelaksanaan pekerjaan, yang ditentukan oleh pengawas,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
Created by Lamaksee